Alternatif menghafal Al-Quran dengan “Santai” (Cocok untuk Orang yang Malas dan Ingatannya Lemah / Pelupa)
Menghafal Al-Quran.
Keutamaan
menghafal Al-Qur’an dalam sabda Rasululah Shallallahu alaihi wasalam:
يقال لصاحب القران اقرأ و ارتق و رتل كما كنت ترتل في
الدنيا فإن منزلتك عند اخر أية تقرؤها -رواه أحمد
” Dikatakan
kepada shohibul qur`an : Bacalah, naiklah, dan tartilkanlah sebagaimana engkau
telah tartilkan di dunia karena sesungguhnya kedudukanmu ada di akhir ayat yang
kamu baca”. ( HR. Ahmad)
Ada banyak sekali metode cara praktis menghafal Al-Quran, tetapi untuk orang yang
malas seperti kebanyakan orang, maka hal tersebut tetap suatu hal yang sulit
dan membutuhkan usaha/semangat yang besar. Padahal untuk menghafal Al-Quran
setidaknya membutuhkan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu:
1. Tekad dan
semangat yang SANGAT KUAT dengan dilandasi keikhlasan pada Alloh, dan
2. Waktu
luang .
Banyak orang
yang tidak mempunyai salah satu atau bahkan keduanya, sehingga mereka pun
terluput dari berbagai keutamaan yang akan diperoleh dari menghafal Al-Qur’an.
Kalo kita
malas plus ingatannya lemah, apa iya bisa menghafal Al-Qur’an?
Realistis
saja, seharusnya kita berpikir, jika aku tidak bisa menghafal
keseluruhan Al-Qur’an, setidaknya aku sudah berusaha menghafalnya dari sekarang sampai maut menjemput, akan kutambah terus hafalanku!
Begitulah
seharusnya bukan?
Ya sudah
mari kita kupas cara yang paling ‘santai’ tersebut. Coba jawab, cara yang paling
santai dalam menghafal Al-Quran apakah membaca langsung, menulis, atau
mendengarkan murottal dari qori’?
Yup,
betul, mendengarkan murottal dari qori bisa dilakukan dimana
saja (kecuali di tempat-tempat kotor seperti WC) dan kapan saja. Tapi ya jangan
sampai mengganggu orang lain, kalau di tempat umum ya pake head set. Oleh
karena itu, banyakin cara ini. Selemah apapun ingatan kita,
jika sering mendengarkan murottal, maka akan lebih mudah dalam menghafalnya.
Praktiknya
secara rinci dapat
menggunakan cara seperti ini.
1. Bagi
pemula, mulailah dengan juz 30 terlebih dahulu, kemudian 29, 28, 27 dst. Kenapa?
Karena ayat-ayatnya pendek, sehingga lebih mudah dihafalkan. Mulai
juga dengan surat-surat yang ada keutamaannya untuk dibaca pada hari tertentu,
misalnya Al-Kahfi (utama dibaca pada hari/malam jumat, HR. Hakim dan Baihaqi).
Kenapa? Ya karena kita pasti akan muroja’ah setiap waktu tersebut, tanpa harus
menyempatkan waktu khusus untuk memurojaahnya.
2. Menghafal
juz 30 tidak usah dibahas ya, insyaAlloh menghafalnya lebih mudah karena sering
mendengar bacaannya dari imam masjid. Barangkali sudah banyak yang hafal kan?
Dimurojaah (diulang) saja biar mutqin (kokoh).
3. Sekarang
mari kita berniat menghafal surat al-mulk dan al-qolam, sambil murojaah yang
juz 30. Sering-seringlah mendengarkan murottal yang paling disukai untuk kedua
surat di atas, misalnya pada saat akan tidur, di jalan, saat ada waktu luang,
dsb. Saya sarankan untuk memilih qori’ yang membaca dengan cepat,
seperti Syaikh Sudays dan Syaikh Syuraim. Kenapa? Namanya pemula, nafasnya
biasanya gak kuat kalau membacanya dengan panjang. Lagi pula, khusus
untuk yang mudah lupa, membaca dengan lambat bisa membuat lupa ayat
sesudahnya.
4. Kalo juz
30 sudah benar-benar hafal, kira-kira 2 minggu lah ya, dan kita sudah biasa
mendengarkan surat al-Mulk dan al-Qolam, maka insyaAlloh untuk menghafalnya
akan jauh lebih mudah. Kalo belum siap ya coba 1 bulan deh. TAPI, semakin kita
mengulurnya ya semakin banyak waktu yang kita buang. Jadi ya perlu serius juga,
gak santai terus. Kalau masih pemula gini ya gak apa-apa lah satu bulan.
5. 2 minggu
/ 1 bulan telah berlalu, coba sekarang hafalkan kedua surat tersebut dengan
membaca berulang-ulang.
6. Saat kita
menghafalkan al-Mulk dan al-Qolam, kita langsung berniat untuk menghafalkan 2
surat sesudahnya, yakni Al-Haaqqoh dan Al-Ma’arij. Dengarkanlah sering-sering
kedua surat ini dalam waktu 1 bulan.
7. Saya tes
dulu, sudah hafal belum surat al-Mulk dan al-Qolam dalam waktu 1 bulan?
kalau sudah hafal ya alhamdulillah, kalo belum ya berarti dihafalkan sampai
hafal. Berarti mendengarkan surat Al-Haaqqoh dan Al-Ma’arij pun harus
diperpanjang lagi, sembari menghafalkan surat al-Mulk dan al-Qolam. Bisa
juga dengan ditambah mendengarkan surat Nuh. Jadi kita mendengarkan 3 surat ya
sambil masih menghafalkan al-Mulk dan al-Qolam.
8. Dah 2
bulan, sudah hafal lah ya? kalau masih belum, terpaksa kembali ke no 7. Coba
kita tes hafalanya, sambil mendengarkan murottal, tirukan secara
bersama-sama bacaan qori’. Kalau, bisa, lancar, dan tidak ada salah berarti
memang sudah hafal. Kalo belum ya dimurojaah terus sampai hafal.
9. Untuk
mengokohkan hafalan kita, bacalah surat-surat yang kita hafal tersebut dalam sholat
sunnah, terutama sholat malam, biar tidak lupa, karena (bacaan/hafalan
Al-Qur’an) itu lebih cepat lepas/hilangnya daripada unta dari tali pengikat
kakinya (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
10. Untuk
mengahafal surat lainnya, ulangi terus langkah ke-6 s.d. 9 ya.
11. Murojaah
lah setiap hafal 1 juz dan kelipatan 5 juz.
Selamat mencoba. Semoga Alloh senantiasa memudahkan perkara kita semua. Aamiin...
Komentar
Posting Komentar